Masjid Kuno Gunung Pujut di Desa Sengkol

 

Masjid Kuno Gunung Pujut di Desa Sengkol

 

Sadarkah kita bahwa sedikit sekali bahkan tidak ada cerita cerita sasak atau sejarah tempat tinggal kita yang disediakan di dunia internet ini, terutama mengenai wilayah di sekitar lombok tengah.

Berikut adalah sedikit deskripsi sekaligus eksposisi dan sejarah mengenai cerita wilayah di Lombok Tengah

Gunung pujut terletak di wilayah desa Sengkol. Gunung ini tingginya kurang lebih -+500 meter diatas permukaan laut, terletak dengan jarak -+ 1 km di sebelah timur ibu kota kecamatan pujut, 11 km di sebelah utara pantai kuta sebagai batas wilayah kecamatan pujut lombok tengah bagian selatan.

Menurut sejarah, gunung pujut adalah tempat pusat pemerintahan raja pujut yang memiliki wilayah kekuasaan pemerintahan sendiri. Kerajaan pujut di perintah oleh raja raja dari keturunan raja majapahit di pulau jawa. Raja majapahit itu meninggalkan istananya pada saat agama islam tersebar dengan pesat di wilayah jawa. Waktu itu para raja di zaman tersebut tidak mau memeluk agama islam dan  meninggalkan istana majapahit dikawal oleh 16 orang pengiring setia menuju pulau lombok. Daerah daerah yang disinggahinya telebih dahulu sebelum tiba di lombok antara lain : Gianyar, Kelungkung dan Karang asam bali.

Pada saat itu kerajaan kelungkung merupakan sebuah kerajaan yang besar kekuasaannya di bawah  majapahit. Awal pertamanya di pulau lombok, beliau mendarat di Labuhan tereng, kemudian berbelok dan singgah di pengantap wilayah daerah Tk. II Lombok barat bagian selatan. Dari pengantap keturunan raja majapahit ini terus menuju bayan terus ke selaparang. Dari selaparang melanjutkan perjalanannya ke Gunung Pujut.

Di gunung inilah mereka mendirikan kerajaan pujut. Selain sebagai pemegang pemerintahan, diantara mereka sebagai pengiring raja juga ada seorang Biksu karena setiba di gunung pujut mereka langsung melakukan semedi seperti seorang layaknya Biksu. Sampai sekarang tempat semedinya di kenal dengan nama Pedewa Pujut. Jadi, jelaslah bahwa pada zaman dahulu masyarakat pujut pernah berkebudayaan Hindu. Hal ini dapat kita buktikan dengan adanya peninggalan sejarah berupa :

a. Pedewa Peringga(dahulu tempat menyimpan harta keraton)

b. Pedewa Pujut(tempat Semedi)

c. Pedewa dapur(keraton atau istana)

d. Bekas pendopo, terletak di depan pendewa dapur.

       Keempat peningalan sejarah tersebut diatas berada di puncak gunung pujut.

keturunan dari raja majapahit itulah yang menjadi raja di kerajaan pujut secara turun temurun. Sebagai bukti bahwa beliau berasal dari majapahit adalah adanya lokasi pemakaman atau kuburan bernama Sempana Majapahit terletak di kaki gunung pujut sebelah barat laut.

 

 

Agama Islam Masuk di Wilayah Pujut

       Pada saat pemerintahan Sri Meraja Olem yang bergelar Raden Gusti (salah seseorang keturunan raja pujut), datanglah utusan dari Sultan Demak ke pujut untuk menyiarkan agama islam. Utusan itu dipimpin oleh pangeran prapen, putra Sunan Giri. Waktu itu Sri Pangeran Prapen kepada Sri Meraja Olem bahwa beliau mendarat di Bayan lansung menuju Selaparang. Atas petunjuk raja selaparang, pangeran prapen dipersilahkan menuju mengingat antara raja pujut dengan raja selaparang mempunyai hubungan yang sangat baik, lebih lebih lagi putri raja selaparang bernama Putri Sailu diambil sebagi permasuri oleh Sri Meraja Olem.

Sri Meraja Olem menerima baik ajakan pangeran prapen untuk masuk agama islam. Tambahan pula setelah diketahui bahwa utusan itu adalah putra kandung Sunan Giri. Tidak ada rasa berat hati, sri meraja olem menyatakan diri masuk agama islam. Setelah sri meraja olem memeluk agama islam, agama ini berkembang dengan pesat di pujut. Hal ini dapat di buktikan dengan telah didirikannya masjid gunung pujut kurang lebih tahun 1500 M. Sri Meraja Olem wafat pada tahun +1660 M dan dimakamkan disempana majapahit dikaki gunung pujut.

Ciri Khas Masjid Gunung Pujut

a. Bangunannya tegak menjulang, atapnya hampir menyentuh tanah. Hal ini mengandung makna bahwa setiap orang yang hendak melakukan sholat haruslah merendahkan diri menghamba kepada tuhan yang maha tinggi.

b. Di puncak atapmasjid gunung pujut terdapat segelendong(setukal) benang putih melingkar. Ini merupakan untaian ikatan yang suci, hubungan yang berkesinambungan antara khalik dan makhluknya.

c. Didalam lingkaran benang putih setukal itu terdapat seribu buah uang bolong yang diikat terpisah pisah menjadi lima ikat. Tiap tiap okatan berisi duaratus buah uang bolong. Hal ini melambangkan kesatuan orang islam yang tidak boleh lalai mengerjakan lima rukun islam.

d. Lingkaran benang dan uang bolong itu ditutupi selembar kain putih. hal ini melambangkan bahewa hati yang suci dan Khusuklah yang dapat diterima oleh Tuhan Yang Maha Esa.

e. Diatas kain putih itu terdapat 16 tumpukan uang bolong yang dideret berbentuk segi empat. Tiap sisi segi itu terdapat empat susun uang bolong yang masing masing berisi sembilan biji uang bolong. Hal ini mengandung makna sebagai berikut :

   -16 tumpukan uang bolong, merupakan lambang untuk mengiingat ngingat kembali pertama kalinya raja pujut datang di lombok di kawal dengan 16 orang.

   - Empat susun uang bolong tersebut melambangkan tingkatan ibadah dalam islam.

   - Adapun 9 biji uang bolong yang terdapat pada setiap tumpukan berarti Leng leng sesanga(sembilan lubang) yang ada pada diri setiap manusia: dua buah lubang biji mata, dua lubang telinga, dua libang hidung, satu mulut, satu kubul, satu dubur. Seluruh bahan tersebut diatas : benang, uang bolong, kain putih ditelingkup oleh sebuah mangkok besar yang terbuat dari tanah namanya tepak mengandung makna tertentu. Makna yang terkandung adalah  Amung Allah kang ka puji, artinya setiap orang yang mengakui agama islam hendaknya selalu taat mengerjakan perintah dan menjauhi segala larangan Allah, sebaiknya menggunakan songkong. 

HAL - HAL LAIN

a. Di depan pedewa dapur (keraton atau istana) terdapat sebuah batu besar dan bekas telapak kaki raja pujut.

b. Bekas pedewa dapur masih ada bekas tembok yang tersusun rapi yang bahannya dari batu. jalan masuknya terdiri dari tiga pintu, yakni pintu sebelah utara, barat dan selatan.

c. Di kaki gunung pujut bagian barat laut ada bekas bangunan perigi batu yang dulunya merupakan pintu gerbang kerajaan bagian luar.

d. Di dalam masjid gunung pujut ada dua buah bedug yang batngnya dari kayu lontar sedangkan gendangnya dari kulit kerbau.

e. Makam Sri Meraja Olem terdapat di sempana majapahit di kaki gunung pujut sebelah barat laut. Batu misalnya dari batu hitam.

f. Masjid gunung pujut telah di pugar pemerintah RI pada tahun 1980/1981 dengan tidak mengubah bentuk aslinya.

g. Sekarang ini masjid kuno Gunung Pujut tidak dipergunakan sebagai tempat peribadatan, melainkan dijadikan sebagai bahan studi sejarah.

h. Yang ditugaskan oleh pemerintah dan masyarakat sebagai juru pelihara masjid ini ialah Bapak(bapen) Murdi & sekarang di ganti anaknya, alamat penambong gunung pujut.

الله اعلم

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak